Uang
Siapa yang tak mengenalmu
Kau menemani untaian sutera di sakuku
Yang selalu ada di setiap kumelihat
Yang selalu membuat adikku merengek
Kehebatanmu amat luar biasa
Hanya demi selembar merah
Rela melakukan segala
Lupakan derita mereka
Tapi kini kumulai ragu
Apakah semua masih bisa memilikimu?
Saat tangan jahil mulai menjamahmu
Saat si miskin meronta kelaparan
Bahkan senyumpun terasa berat sangat
Mereka justru berlomba
Bersuka cita
Berhambur-hambur
Hanya demi bangunan kaca
Air mata yang terus mengalir
Tak pernah mereka hiraukan
Mereka merasa tinggi, merasa hebat
Merasa berkuasa dan memiliki segalanya
Uang…
Jika hadirmu membuat perbedaan semakin nyata
Maka….
Musnahlah kau dari muka bumi
Sang penghianat
Di setiap kesendirianku
Kau hadir dengan sejuta tawa
Membagi senyum indahmu
Dan menyeka air mataku
Tak ada yang lebih kuinginkan,
Selain dirimu
Tiada yang lebih kudamba,
Selain sosok sahabat sepertimu
Tapi ternyata aku salah
Kau bukanlah kau
Bibirmu bukanlah hatimu
Senyum yang kau umbar
Tak lain hanyalah dusta
Apakah kebohongan lambang persahabatan kita?
Persahabatan yang selalu kau agungkan
Yang selalu kau puja
Sadarkah kau….
Kau telah hancurkan segala
Hati, juga perasaanku
Sejak saat itu….
Aku tak pernah percaya
Adanya sahabat sejati
Siapa???
Tetesan bening terus mengalir
Air suci membasahi rumah sempitku
Binatang nan mengerikan
Menjamah tubuh berbalut kafan
Seketika semua gelap
Bagai lilin tertiup sudah
Riuhan tangis tak lagi kudengar
Hanya gema suara tanpa henti
Memanggilku kasar
Mengawasku di seluruh sudut
Dalam remang-remang
Berjalan dua sosok tak kukenal
Dengan jubah tersapu angin
Mereka mulai mendekatiku
Semakin dekat….
Dekat…..
Semakin mendekat…..
Aaah, cahaya putih silau menerpaku
Membuatku tersadar dari tidur
Dengan tubuh terhentak ranjang empuk
Oh tuhan…
Apakah arti semua ini?
Siapa gerangan sosok mengerikan itu?
Apakah waktuku telah tiba??
Lindungi Diri
Dalam keremangan malam
Menemaninya dimalam kelam
Meratapi nasib begitu kejam
Yang menghantui setiap malam
Masa mudanya t`lah hilang
Hanya ditangan seseorang
Yang hanya memiliki uang
Tak memiliki rasa sayang
Merekalah pertanda akhir zaman
Yang kan hancurkan kehidupan
Patahkan impian seluruh insan
Yang pastikan kekal di keabadian
Hidup itu pengabdian diri
Tak hanya untuk dinikmati
Jalani semua dengan teliti
Maka senanglah hati ini
Ayolah wahai sahabat
Kita saling berpegang erat
Lindungi diri dengan iman kuat
Agar tak jatuh ke lembah maksiat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar