Welcome


You`ve Entered Your New World

Sabtu, 10 September 2011

sebelum kita belajar, aku mau berbagi sedikit pengalaman nih sama kalian. listen yaaah!!!




            Di tengah kantuk, aku melihat tiang putih tinggi bertuliskan “ HOTEL  AINI”. Seribu fikiran berkelebat di benakku. Membayangkan apa yang akan kutemui ditempat ini. Apakah kolam renang? Menaiki lift ke lantai 7? Mendapat kenalan yang tajir? Atau yang lainnya.

Jeng..jeng… aku terpana saat kuinjakkan kedua kakiku di halaman depan hotel ini. Whaat? Aku hanya melihat berbaris-baris bangunan tua, jalanan yang dipenuhi kerikil, tiang-tiang berongga, dan lingkungan yang sedikit kumuh.  Kursi yang kami duduki sudah berwarna kehitaman seperti sering terkena air hujan, ditambah kolam ikan tanpa ikan satupun yang telah berwarna hijau kehitaman.  Lama sekali kami menunggu untuk mendapatkan kamar. Tapi kemudian,  Astaghfirullah!! selama ini aku hanya mengeluh tentang tempat ini. Padahal aku baru melihat fisiknya dan belum mengetahui secara keseluruhan. Lantas akupun berusaha menikmati hari yang akan kujalani disini.
Setelah sampai bermimpi saking terlalu lamanya menunggu,*hallah lebay!, akhirnya kami mendapatkan kamar. Setiap kamarnya berisi 3-4 orang. Alhamdulillah, dikamarku hanya ada tiga orang. Kreeeeeeeek! Suara pintu kamar kami terbuka. Sangat ironis! Gantungan kuncinya terbuat dari kayu tua, pegangan untuk membuka pintunya sudah tak ada. Eiits! Itu baru pintunya loooh! Masih ada AC yang gak idup, kasur yang gak empuk, dek kamar mandi yang udah mau copot, kipas angin usia lanjut, dan yang paling parah, TV hitam putih yang chanell nya Cuma 3 biji. Ya allah! Kalo udah gini sih gak enak banget. Aku gak bisa liat drama koreaku doonk.
Tanpa lupa sama tujuan awal kami datang kesini, Rabu malam kami latihan lagi untuk pemantapan. Tapi tentu dengan volume kecil*takut yang laen pada plagiat!, tapi cuma 15 menit sih. Terus malemnya, sekitar jam 10-an waktu kami baru aja mau bobok, pembimbing kami sms nyuruh kami jangan tidur dulu karna ada yang mau disampein sama ibu itu. 10 menit kemudian, kami semua kumpul dikamar sebelah. Ibu tuh bilang kalo ternyata ada perubahan dengan musik pengiringnya. Berdasar informasi yang kami peroleh dari kepala sekolah kami, hanya diperbolehkan menggunakan akustik. Tapi hasil rapatnya penggunaan akustiknya hanya untuk dilagu pilihan, sedangkan buat lagu wajib, yakni Mars UKS-nya harus pakai piano. Kebayang khan gimana bingungnya kami malem itu? Besok kami harus tampil, tapi pemberitahuannya baru malam ini. Katanya berhubung banyak sekolah yang protes sama keputusan ini akhirnya mereka tanggung jawab. bagi sekolah yang gak ada pemusiknya, akan diiringi sama pihak panitia. Tapi tetep besok pagi kami harus nyesuaikan nada lagi. Pusiing! Yang jelas Enough for tonight, now I want to have a dream.
Kamis pagi semua tas udah penuh barang-barang, you know? Ternyata kami harus out dari sini gak lebih dari jam 1 siang. Pagi itu kami latihan untuk yang terakhir kalinya. Baru kami sarapan. Ada yang lucu nih! Jadi pagi itu kami Cuma dapet nasi bungkus plus telur rebus sebiji plus sambel yang dikit baget. bukannya manja, Cuma gak selera ajah sarapan telur. Jadi kami sama pembimbing cewek pergi nyari makanan. Namanya juga masih pagi, ya masih pada tutuplah! Jadi kami Cuma makan di warung kecil di pinggir jalan. Nunggunya lamaaaaaaa banget! Mungkin karna pesenannya aneh-aneh kali yaa? Tapi sial, waktu pesenan udah mau jadi, bus jemputan udah dateng. Terpaksa semangkuk berdua. Langsung cepet-cepet kami balik ke penginapan. Dan ternyata busnya udah pergiiiiiii! Emang sial banget pagi itu. Akhirnya kami nunggu berjam-jam tuh bus sampek berjamur.
waktu mau siang, acaranya dimulai. Satu persatu kelompok peserta naik ke pentas. Aduuuh! Penampilan mereka keren. Mulai dari segi kostum mereka megang banget. Terutama dari pihak tuan rumah, yakni kota jambinya yang berjas layaknya pelajar korea. Terus juga perwakilan Bungo yang pakek konde segala macem, dari Kerinci yang kompakan pakek seragam putih-putih. Meskipun katanya, kostum gak termasuk kriteria penilaian.  Mereka semua punya daya tarik sendiri-sendiri. Kostum oke, pengiring musik oke, dirjen oke, latihannya oke, and suaranya oke banget. Jujur aja aku emang sempet minder waktu liat penampilan mereka. Tapi seseorang menyemangatiku di balik layar HP, hingga mulai timbullah secercah semangat.
Undian 6…….
Dag…dig…dug….duer! nervous, grogi, cemas, tapi pengen be the best.  “sallamun kaulam mirobbirrohim” 100 kali. Teriakan nurrani di saat dentuman jantung semakin kencang. Usaha maximal untuk yang terakhir, Meskipun baru tadi malam kami mempelajari perubahan alat musik pengiring yang dipakek, meskipun tadi malem kami harus nahan kantuk sampe hampir tengah malam demi hasil rapat yang mendadak itu, meski Cuma dikasih sarapan telur sebiji untuk asupan gizi di pagi sebelum lomba, dan meskipun tidur diatas double kasur dengan AC yang mati dan kipas usia ratusan tahun.
Hik,, hik,, hik,, Rupanya keberuntungan belum berpihak pada kami. Meskipun sudah berusaha semampunya, kami harus menyaksikan peserta lain berfoto ria dengan tropi yang digenggamnya dengan erat. Aku sedikit sedih karna jerih payah kami belum berbuah. Padahal aku sudah meninggalkan studyku demi ini, ada ulangan, pengambilan nilai, banyak pelajaran lewat karna kepergianku kali  ini. Tapi semua hanya berujung pada kesedihan semata.                 
Kepada Bpk. Kepala Sekolah tercinta Bpk. Herunoto, ibu guru pelatih kami Ibu Roskima Rambe terlove-love, Ibu. Erlinda, para guru PPL yang turut membimbing, juga teman-teman yang udah lebay dadah2 dan berharap waktu kami pergi. Maaf kami tidak bisa membuat kalian tersenyum bangga, maaf kami tidak bisa menggapai angan kita bersama, maaf kami telah menyita waktu kalian hanya untuk sebuah kegagalan. Mianhamnida! Inilah kami, yang telah berusaha maximal namun tetap mengecewakan kalian. Namun jangan takut, suatu saat kami akan rebut piagam penghargaan itu dan meletakkannya di tempat tertinggi lemari kaca kita. We promise sir, mom! And buat temen-temen sorry pialanya patah karna pada rebutan foto bareng sama tuh piala. Jadi kami tinggal deh! Males khan bawa piala patah ke sekolah? Hehe, tropinya diganti oleh-oleh aja yaaaaah! Kebetulan sebelum pulang kami semua sempet ke Jamtos. Jadi ada something buat kalian. Maaauuuuuu???? Ayo ke kelas 9A, kami bakal bagi-bagiin oleh-oleh buat semua yang dateng. 
                                                                                    







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar